Jumat, 24 April 2015

Ringkasan Buku Stephen R.Covey "The 7 Habits of Higly Effective People"

Dalam buku terlaris #1 nya, Stephen R. Covey menyajikan kerangka kerja untuk efektivitas pribadi. Berikut ini adalah ringkasan  dari bukunya yang menyimpulkan daftar dari tujuh kebiasaan.


The Seven Habits - An Overview 
Karakter kita adalah kumpulan dari kebiasaan kita, dan kebiasaan memiliki peran yang kuat dalam kehidupan kita. Kebiasaan terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan keinginan. Pengetahuan memungkinkan kita untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, keterampilan memberi kita kemampuan untuk mengetahui bagaimana melakukannya, dan keinginan adalah motivasi untuk melakukannya. 

The Seven Habits menggerakkan kita melalui tahapan sebagai berikut:
1.      Ketergantungan: paradigma di mana kita dilahirkan, mengandalkan orang lain untuk mengurus kami. 
2.      Kemerdekaan: paradigma di mana kita dapat membuat keputusan kita sendiri dan mengurus diri kita sendiri.
3.      Interdependensi: paradigma di mana kami bekerja sama untuk mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai secara independen. Sebagian besar literatur sukses saat ini cenderung kemandirian nilai, mendorong orang untuk menjadi terbebaskan dan melakukan hal mereka sendiri. Kenyataannya adalah bahwa kita saling bergantung, dan model independen tidak optimal untuk digunakan dalam lingkungan yang membutuhkan saling pemimpin dan pemain tim.

IKHTISAR TUJUH KEBIASAAN:
1.      Kebiasaan 1: Be Proactive
Perubahan dimulai dari dalam, dan orang-orang yang sangat efektif membuat keputusan untuk memperbaiki kehidupan mereka melalui hal-hal yang mereka dapat mempengaruhi bukan hanya dengan bereaksi terhadap kekuatan eksternal. 
2.      Kebiasaan 2: Begin with the End in Mind 
Mengembangkan pernyataan misi yang berpusat pada prinsip pribadi. Memperpanjang pernyataan misi ke dalam tujuan jangka panjang berdasarkan prinsip pribadi.
3.      Kebiasaan 3: Put First Things First
Luangkan waktu melakukan apa yang cocok dengan misi pribadi Anda, mengamati keseimbangan antara produksi dan kapasitas produksi. Mengidentifikasi peran kunci yang Anda ambil dalam hidup, dan membuat waktu untuk masing-masing.
4.      Kebiasaan 4: Think Win/Win 
Carilah kesepakatan dan hubungan yang saling menguntungkan. Dalam kasus di mana sebuah "menang / menang" kesepakatan tidak dapat dicapai, menerima kenyataan bahwa menyetujui untuk membuat "kesepakatan tidak" mungkin menjadi alternatif terbaik. Dalam mengembangkan budaya organisasi, pastikan untuk menghargai menang / menang perilaku antara karyawan dan menghindari menang inadvertantly berharga / kehilangan perilaku. 
5.      Kebiasaan 5: Seek First to Understand, Then to Be Understood 
Pertama berusaha untuk memahami orang lain, dan hanya kemudian mencoba untuk dipahami. Stephen Covey menyajikan kebiasaan ini sebagai prinsip yang paling penting dari hubungan interpersonal. Mendengarkan secara efektif tidak hanya menggemakan apa yang orang lain telah mengatakan melalui lensa pengalaman sendiri. Sebaliknya, itu adalah menempatkan diri dalam perspektif orang lain, mendengarkan empathically untuk kedua perasaan dan makna.
6.      Kebiasaan 6: Synergize 
Melalui komunikasi amanah, menemukan cara untuk memanfaatkan perbedaan individu untuk menciptakan keseluruhan yang lebih besar daripada jumlah bagian-bagian. Melalui saling percaya dan pemahaman, satu sering bisa menyelesaikan konflik dan mencari solusi yang lebih baik daripada yang telah diperoleh melalui solusi sendiri baik seseorang. 
7.      Kebiasaan 7: Sharpen the Saw
Luangkan waktu keluar dari produksi untuk membangun kapasitas produksi melalui pembaharuan pribadi dari dimensi fisik, mental, sosial / emosional, dan spiritual. Menjaga keseimbangan antara dimensi-dimensi. 


Critical Succes Factors (CSF)

CSF merupakan sebuah metode analisis dengan mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan untuk mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan atau organisasi dan dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Analisis CSF memberikan gambaran pada perusahaan tentang aspek-aspek kritis apa saja di setiap aktivitas dan proses bisnis perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan misi serta keberhasilan bisnisnya. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi sengan strategi sistem informasinya, memfokuskan proses perencanaan strategi SI pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI.
Manfaat dari analisis CSF adalah sebagai berikut (Ward dan Peppard, 2002):
1.      Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.
2.      Analisis CSF menghubungkan proyek sistem informasi yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.
3.      Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.
4.      Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan dengan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.
5.      Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.
Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.